Toko ganja ini menjual ganja Aceh secara online dan terpercaya dengan online dan rahasia.

Halaman

Minggu, 29 Desember 2013

Ganja di Uruguay

Parlemen di UruguayUruguay berhasil meluluskan RUU legalisasi ganja pada hari Rabu (31/7). Keberhasilan ini membawa Uruguay menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang secara hukum mengatur produksi, distribusi dan penjualan ganja.
Setelah lebih dari 12 jam perdebatan, RUU legalisasi ganja berhasil mengumpulkan 50% suara yang dibutuhkan. Hanya 46% anggota parlemen yang menentang RUU ini. Senat diharapkan untuk segera mengambil tindakan pada bulan Oktober.
Presiden Jose Mujica mengatakan ia mendukung RUU yang akan memungkinkan ganja untuk dijual di apotek dan membuat pendaftaran bagi mereka yang mau membeli. Penduduk yang sudah berusia 18 tahun keatas akan diizinkan untuk membeli ganja.
Presiden Uruguay - Jose Mujica
Tahun lalu Presiden Jose Mujica mengatakan kepada CNN en EspaƱol bahwa ia mendukung legalisasi ganja.
"Jika kita melegalkan ganja, kita akan merusak pasar gelap narkoba karena kita akan menjualnya lebih murah daripada yang dijual bandar narkoba di pasar gelap dan kita akan memiliki daftar orang-orang yang membeli."
Kritikus dari kelompok konservatif mengatakan hal itu sama saja seperti mempromosikan kecanduan narkoba dan mengatakan bahwa Mujica itu kurang informasi.
Pendukung RUU, koalisi luas dari partai politik sayap kiri, mengatakan legalisasi akan memerangi perdagangan narkoba ilegal dan ini akan mempengaruhi negara-negara Amerika Latin lainnya untuk mengikuti jejak yang sama seperti Uruguay.
"Ini merupakan perwujudan dari paradigma baru terkait kebijakan narkotika. Uruguay akan menjadi negara pertama yang secara efektif mengendalikan produksi, pengolahan, distribusi, penyimpanan dan penjualan ganja dan menghapus pelarangan dan strategi hukuman. Demikian dikatakan Lisa Sanchez, direktur Latin America of Transform Drug Policy Foundation.
Tahun lalu, pemerintahan Mujica mengirim surat ke anggota parlemen mengenai RUU legalisasi ganja. Isi surat itu adalah untuk menciptakan pasar yang dikelola pemerintah yang akan "berkontribusi pada pengurangan risiko dan potensi bahaya bagi orang yang menggunakan ganja untuk rekreasi atau medis."
Selama ini ganja adalah zat ilegal yang paling umum digunakan di Uruguay. Pengedar narkoba selama ini menangguk keuntungan bersih sebanyak $30 juta sampai $40 juta per tahun dari pasar gelap.
Penggunaan ganja legal di Uruguay, tapi tidak untuk produksi dan penjualan. Di Uruguay, konsumsi ganja telah diperbolehkan selama 40 tahun, tetapi hanya dapat diakses melalui bandar narkoba yang mengakibatkan tindak kejahatan dan tertular narkoba lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, langkah-langkah legalisasi telah mendapatkan perhatian di antara beberapa pemimpin Amerika Latin di tengah meningkatnya kekerasan yang terjadi akibat perang narkoba.
Tapi ide legalisasi masih mendapatkan kritik sengit. Pejabat pemerintahan Obama telah berulang kali menekankan penolakan mereka terhadap proposal legalisasi ganja.
Tahun lalu, John Walters, yang memimpin “White House Office of National Drug Control Policy” sejak 2001-2009, mengatakan kepada CNN bahwa dekriminalisasi akan "benar-benar merusak diri" dan akan menyebabkan lebih banyak kejahatan.
Mantan Presiden Meksiko Vicente Fox adalah pendukung vokal legalisasi ganja, ia mengatakan bahwa menggunakan kekuatan militer untuk melawan kartel narkotika tidak berhasil, namun legalisasi bisa.
"Dengan legalisasi, kita akan mengurangi kekerasan dan mengendalikan penjahat dengan mengurangi pendapatan mereka, dan pada saat yang sama, ganja akan menjadi bisnis yang akuntabel dan transparan di tangan pengusaha,” demikian dikatakan Vicente Fox kepada CNN pada bulan Mei. (IG)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar, kritik saran yang baik.

Kontak Order

Nama

Email *

Pesan *

popcash

Ganja Shop

Ganja Shop

Total Tayangan Halaman