Toko ganja ini menjual ganja Aceh secara online dan terpercaya dengan online dan rahasia.

Halaman

Minggu, 29 Desember 2013

Sex tahan lama dengan Ganja


Ingin Merasakan Sex Yang Lebih Nikmat? Hisaplah Ganja
Pada zaman India kuno, ganja sudah digunakan dalam sistem pengobatan Ayurvedic untuk tujuan meningkatkan libido, mempertahankan ereksi, menunda ejakulasi dan memfasilitasi pelumasan pada alat kelamin wanita.
Beberapa praktisi seks Tantra menganjurkan untuk meminum Bhang, yaitu semacam milkshake yang terbuat dari ganja dan rempah yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan seksual. Menurut salah satu sumber, pekerja seks wanita di India makan serbat bhang untuk membantu mereka agar terangsang.
Pada abad ke-19, perempuan perawan di Serbia diberi campuran lemak domba dan ganja pada malam pernikahan mereka agar hubungan sex tidak terasa sakit pada malam pengantin (hubungan sex pertama). Maroko, Mesir, Lebanon dan bangsa Timur Tengah lainnya dan juga budaya Afrika Utara menggunakan ganja untuk tujuan seksual yang dikenal dengan nama Kif di awal abad ke-20.
Disamping dapat mempertinggi indra, ganja juga bisa membuat orang menjadi lebih santai dan membuat orang merasakan efek fisiologis.
Bersamaan dengan peningkatan denyut jantung, perubahan aliran darah dan respirasi, menurut William Novak, penulis buku High Culture: Marijuana Dalam Kehidupan Orang Amerika; "Neurochemistry, hormonal systems and brain regions such as the temporal lobe are affected by both marijuana and sexual arousal." 
Ingin Merasakan Sex Yang Lebih Nikmat? Hisaplah Ganja
THC (delta-9-tetrahydrocannabinol), bahan aktif yang terdapat pada ganja dapat melepaskan dopamin di otak yang menyebabkan "High" (tinggi/giting) dan THC dapat meniru efek anandamide, yaitu efek seksi yang alamiah yang disebut neurokimia.
Akan tetapi ganja tidak selalu berhubungan dengan kemampuan seks. Bagi para biarawan, ganja memiliki efek berlawanan. Pertapa dan biksu justru menggunakan ganja untuk membebaskan diri dari hasrat seksual. Selain digunakan untuk membantu mereka selama bermeditasi, ganja juga digunakan untuk mencegah keinginan seksual mereka.
Dalam konteks hubungan seksual, mengkonsumsi ganja sebelum melakukan hubungan sex akan membuat konsentrasi menjadi sulit untuk fokus pada pasangan sebab pikiran Anda akan disibukan dengan merenungkan makna kehidupan. Atau ketika Anda sedang giting, anda akan menjadi terlalu berlebihan menyadari segala sesuatu yang salah dalam hubungan Anda.
Efek ganja dalam hubungan sex tergantung pada penerimaan seseorang terhadap ganja itu sendiri. Pada pasangan yang mengkonsumsi ganja, mungkin salah satu (pria/wanita) dapat merasakan mood sedangkan yang satunya lagi tidak. Atau salah satunya harus benar-benar giting baru bisa merasakan kenikmatan seksualitas yang tinggi.
Ganja dan kualitas hubungan sex
Memang, ketika kita sedang menggunakan ganja, kita akan banyak merasakan sesuatu hal yang sangat baik. Tetapi penggunaan ganja yang terlalu banyak dalam jangka yang sangat panjang dapat mengakibatkan rendahnya motivasi untuk melakukan hubungan seks.
Ada beberapa orang yang melaporkan adanya peningkatan libido. Dalam satu studi, beberapa pasangan mengatakan mereka mencapai kenikmatan sex yang lebih besar. Pada pria ereksi menjadi lebih keras dan pada wanita mereka menjadi lebih basah dan lebih mampu mencapai orgasme saat sedang giting.
Masyarakat umumnya percaya bahwa menghisap ganja dapat menyebabkan kerusakan sistem reproduksi, yang berpengaruh pada produksi testosteron dan hormon lain yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesuburan, menstruasi dan mengurangi ereksi pada pria. Kelompok Prohibitionists (penentang legalisasi ganja) mengatakan “Ganja akan menurunkan jumlah sperma Anda." Akan tetapi hasil penelitian ilmiah selalu bertentangan dengan argumen mereka.
Memang benar bahwa sel-sel dari sistem reproduksi akan sangat tinggi pada orang gemuk dan ini menyebabkan penyerapan dan penyimpanan THC lebih banyak daripada kebanyakan sel lainnya dalam tubuh. Inilah faktor yang menyebabkan beberapa peneliti percaya bahwa ganja dapat menurunkan kadar testosteron. Tetapi pada beberapa kasus, pengguna ganja pria dapat mengembangkan "man boobs" mereka dengan melokalisasi deposit lemaknya.
Menurut Novak, "Belum pernah ada penelitian epidemiologi yang membuktikan adanya peningkatan infertilitas pada ganja yang dikonsumsi manusia. Penelitian mengenai tingkat reproduksi secara keseluruhan tidak menemukan adanya penurunan tingkat reproduksi di negara-negara di mana tingkat penggunaan ganja sangat tinggi. (cpt)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar, kritik saran yang baik.

Kontak Order

Nama

Email *

Pesan *

popcash

Ganja Shop

Ganja Shop

Total Tayangan Halaman